Rabu, 31 Agustus 2011

Kunjungan Pengurus PO SAHABAT dan PO GARUDA MAS ke Kantor Perw. Cirebon

24 April 2010. editor03
  1. 1
  2. 2
  3. 3





Jum’at, 23/04/2010. Penurunan jumlah penumpang, persaingan dengan alat transportasi lain serta melambungnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia angkutan umum, khususnya Perusahaan Otobus, menjadi salah satu issue permasalahan yang diungkapkan oleh pengurus PO Sahabat dan PO Garuda Mas kepada Kepala Perwakilan Jasa Raharja Cirebon, Zet Toding, SE.MM. ketika berkunjung ke kantor Perwakilan Cirebon, Rabu, 21/04/2010. Pada kunjungan tersebut, PO. Sahabat diwakili oleh pengurusnya, Harun dan Sunarto, sedangkan Johny Munandar dan Satim mewakili PO. Garuda Mas.

Kunjungan para pengurus PO tersebut, dilakukan sebagai tindak lanjut atas surat pemberitahuan dari PT. Jasa Raharja Perw. Cirebon mengenai konfirmasi jumlah kendaraan yang diberikan kepada sejumlah Perusahaan Otobus yang ada di Wilayah Kerja Perwakilan Cirebon.  Harun, pengurus PO Sahabat mengungkapkan bahwa penurunan jumlah penumpang tidak hanya dialami oleh perusahaannya saja, melainkan sudah menjadi permasalahan bagi seluruh perusahaan penyedia angkutan. “Disamping turunnya jumlah penumpang, harga suku cadang kendaraan semakin melonjak, sehingga seringkali kami tidak bisa menutupi biaya operasional bus “, ujar Harun. Sementara itu, Johny menambahkan bahwa maraknya penggunaan sepeda motor dan semakin banyaknya usaha sejenis, disinyalir sebagai salah satu penyebab menurunnya pendapatan perusahaan-perusahaan oto bus. “Seringkali kami menghentikan operasional sebagian armada karena tidak bisa menutupi biaya operasional, namun kondisi tersebut menyebabkan kami berada pada posisi yang dilematis, jika kami melaporkan jumlah armada yang tidak beroperasi, maka akan mempengaruhi perizinan trayek, namun jika kami tidak melapor, kewajiban membayar premi Iuran Wajib tetap dianggap sebagai tunggakan ”, tambahnya.

Sementara itu, Kepala Jasa Raharja Perwakilan Cirebon, Zet Toding, SE. MM,  mengatakan bahwa pihaknya memang telah melakukan analisis dan identifikasi terkait dengan permasalahan ini. Oleh karena itu, pihaknya senantiasa aktif melakukan kunjungan ke sejumlah Perusahaan Otobus untuk meminimalisir menumpuknya jumlah tagihan premi iuran wajib yang dibebankan kepada Perusahaan Otobus, disamping untuk meningkatkan hubungan kemitraan dengan pengusaha-pengusaha Otobus. “Kami mencoba memahami permasalahan yang dialami oleh pengusaha Otobus. Jauh-jauh hari kami telah melakukan analisis, identifikasi serta koordinasi dengan pihak terkait agar permasalahan ini dapat dicarikan jalan keluarnya”, ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar